Selasa, 22 Januari 2013

Istilah Sehat & Aspek Kesehatan Manusia

|0 komentar


                                                              Pengertian Sehat
                                                                          &
                                                      Aspek Kesehatan Manusia

        Istilah sehat dalam kehidupan sehari hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin,jika dapat berfungsi secara normal,maka seringkali oleh pemiliknya bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat.Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.Bahkan seorang dokter pun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik,mental,dan sosial saja,tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi. Bagi yang belum memasuki dunia kerja,anak dan remaja,atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut.berlaku arti produktif secara sosial.Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik,sedangkan produktif secra sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat,bukan saja bagi dirinya,tetapi bagi orang lain atau masyarakat. Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan seseorang,kelompok,atau masyarakat.Itulah sebabnya,maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek.Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:

1.KESEHATAN FISIK

Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

2.KESEHATAN MENTAL
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup tiga komponen,yakni pikiran,emosional,dan spiritual.Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya seperti: takut, gembira, kuatir, sedih, dan sebagainya. Spritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini.yakni Tuhan Yang Maha Kuasa(Allah SWT dalam agama islam)
Misalnya:sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.Dengan perkataan lain.Sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

3.KESEHATAN SOSIAL
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik.Tanpa membedakan ras. suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4.KESEHATAN EKONOMI
Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku.
Oleh sebab itu,bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

Pengertian Kesehatan Mental

|0 komentar

          Istilah Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.
          Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.

          Berdasarkan orientasi penyesuaian diri, kesehatan mental memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri sesuai tuntutan kenyataan di sekitarnya. Tuntutan kenyataan yang dimaksud di sini lebih banyak merujuk pada tuntutan yang berasal dari masyarakat yang secara konkret mewujud dalam tuntutan orang-orang yang ada di sekitarnya. M. Jahoda, seorang pelopor gerakan kesehatan mental, memberi definisi kesehatan mental yang rinci. Dalam definisinya, “kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan mempertahankan stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi baru, serta memiliki penilaian nyata baik tentang kehidupan maupun keadaan diri sendiri.” Definisi dari Jahoda mengandung istilah-istilah yang pengertiannya perlu dipahami secara jelas yaitu penyesuaian diri yang aktif, stabilitas diri, penilaian nyata tentang kehidupan dan keadaan diri sendiri.
          Penyesuaiaan diri berhubungan dengan cara-cara yang dipilih individu untuk mengolah rangsangan, ajakan dan dorongan yang datang dari dalam maupun luar  diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh pribadi yang sehat mental adalah penyesuaian diri yang aktif dalam pengertian bahwa individu berperan aktif dalam pemilihan cara-cara pengolahan rangsang itu. Individu tidak seperti binatang atau tumbuhan hanya reaktif terhadap lingkungan. Dengan kata lain individu memiliki otonomi dalam menanggapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Rabu, 09 Januari 2013

|0 komentar

Sejarah Kesehatan Mental dan Konsep Sehat

20 Mar
Sejarah kesehatan metal tidaklah sejelas ilmu kedokteran. Ini terutama karena masalah mental, bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi, sekalipun oleh anggota keluarganya sendiri.
Gangguan Kesehatan Mental Tidak dianggap Sebagai Sakit
• Tahun 1600 dan sebelumnya
Dukun asli amerika sering juga disebut sebagai penyembuh. Orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian.
• Tahun 1692
Mendapatkan pengaruh para imigran dan eropa yang beragama Nasrani di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir guna-guna atau dirasuki setan. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir. John Locke (1690) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concering Understanding. Menyatakan bahwa terdapat derajad kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal secara terus-menerus.
Gangguan mental dianggap Sebagai Sakit
• Tahun 1724
Pendeta cotton mather (1663-1728) mengatakan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
• Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang mengenai masalah penganiayaan secara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul medical inquires and observations upon diseases of the mind. Ini merupakan buku teks psikiatri Amerika pertama.
• Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.
• Tahun 1908
• Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman yang kemudian mengalami gangguan setelah mengalami sakit dan saudara laki-lakinya meninggal.
Konsep Sehat
Memahami konsep kesehatan tidak pernah dapat dilepaskan dari pengaruh sejarah dan kemajuan kebudayaan. Sepanjang sejarah makna sehat dan sakit ternyata dipengaruhi oleh peradaban. Selain itu treatmen yang dilakukan juga disesuaikan dengan pemahaman terhadap kesehatan tersebut.
Budaya barat dan timur ternyata memiliki perbedaan yang mendasar mengenai konsep sehat sakit. Perbedaan ini kemudian mempengaruhi sistem pengobatan di kedua kebudayaan. Akibatnya pandngan mengenai kesehatan mental juga berbeda. Namun dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang membuat relasi antar manusia semakin mengglobal, pertemuan antara kedua budaya ini tidak lagi dapat dihindari, sehinggasekarang ini ditemui cara penanganan kesehatan yang mencoba mengintegrasikan sistem pengobatan antara kedua kebudayaan.
Pengertian Sehat
apa yang dimaksud sehat?
Memahami pengertian health, yang diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia sebagai “kesehatan” (echols & shadily. 1981) tidaklah sesederhana seperti yang dibayangkan. Ternyata pengertian mengenai kesehatan akan beragam ungkapannya. Pengertian sehat atau kesehatan menurut dokter mungkin sedikit banyak akan berbeda dengan perawat,fisioterapis,apoteker, atau tenaga medis lainnya, meskipun mereka bersama-sama mengabdi pada bidang kesehatan.
Namun sebagian besar orang mendefinisikan sehat atau kesehatan lebih berfokus pada masalah fisik. Seperti misalnya bebas dari penyakit dan cacat atau berfungsinya alat-alat tubuh secara penuh sehingga orang dapat melakukan aktifitas sehari-harinya.
Freund (1991) dengan mengutip the international dictionary of medicine and biology, mendefinisikan kesehatan sebagai “suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak ada penyakit”, juga sampai pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat.
Diberdayakan oleh Blogger.